Konten Media Partner

BIMP-EAGA 2022, Kalbar Mineral Center Pamerkan Kecubung dan Bauksit

25 November 2022 12:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu batuan hasil bumi Kalbar. Foto: Teri/Hi!Pontianak
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu batuan hasil bumi Kalbar. Foto: Teri/Hi!Pontianak
ADVERTISEMENT
Hi!Pontianak - Pusat Pelatihan Pengenalan Mineral dan Batubara Provinsi Kalimantan Barat juga hadir pada pameran di Qubu Resort dalam gelaran BIMP-EAGA yang ke-25 tahun 2022.
ADVERTISEMENT
Kalbar Mineral Center (KMC) menyediakan museum kecil, yang menampilkan mineral dan batu yang tersusun pada etalase pameran BIMP-EAGA, Jumat, 25 November 2022.
West Kalimantan Geo Tourism Kalbar Mineral Center, Hamzah Muhammad Efendi, mengatakan di museum KMC, sudah banyak batuan dari seluruh daerah di Kalimantan Barat dipajang, namun pihaknya hanya membawa beberapa batuan dan mineral pada pameran tersebut.
Stand KMC yang hadir di BIMP-EAGA 2022. Foto: Teri/Hi!Pontianak
“Semua jenis kuarsa, tapi yang kita pamerkan beda-beda tempat dari Kalbar, kalau Kecubung ini didapat di Ketapang, lalu ada yang didapat di Landak, dan Sambas,” jelas Hamzah.
“Terus ada bauksit, karena bauksit ini komoditas utama di Kalbar, dan kami munculkan di museum KMC. Kalau mau liat komoditas bataun atau mineral yang ada di Kalbar, silakan berkunjung ke museum KMC,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Dari sekian banyak jenis batuan dan mineral, Hamzah mengatakan, batu yang populer di kalangan masyarakat adalah batu kecubung. Biasanya batu ini digunakan sebagai aksesoris seperti batu cincin atau mata kalung.
“Kalau yang populer di Kalbar itu batu kecubung, biasa untuk aksesoris kepala mata cincin. Ada juga yang beberapa jenis juga tapi yang kami pamerkan hanya kecubung saja,” terangnya.
Batuan yang dipamerkan di KMC pada gelaran BIMP-EAGA 2022. Foto: Teri/Hi!Pontianak
Pembentukan batuan tersebut dibutuhkan waktu yang cukup lama. Lama pembentukan tersebut tergantung pada alam yang bisa memakan waktu hingga ratusan tahun.
“Ini butuh proses yang lama, ini magma yang membeku, tapi gak di luar, tapi di tengah-tengahnya. Diolah lagi, ada penambahan unsur kimia. Pengolahan berapa lama itu tergantung alam, seperti batu bara yang ratusan tahun,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Museum batuan dan mineral ini tidak diperjualbelikan. Biasanya, kata Hamzah, ada tim lapangan yang selalu turun untuk penelitian atau mencari batuan atau mineral baru di Kalbar.
“Biasanya ini digunakan untuk praktik anak Untan, dijadikan sebagai deskripsi, kalau di dunia geologi deskripsi batuan. Kita tidak jualan, cuma untuk dibuat mata pelajaran atau edukasi sama pengolahannya,” ungkap Hamzah.
Museum batuan tersebut dibuka untuk umum, dapat menjadi salah satu tempat wisata edukasi untuk para pelajar. Buka setiap hari dan tidak dipungut biaya apapun. Museum ini berada di Jalan Soeharto KM 22, Rasau Jaya, Desa Kuala Dua, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar.